Hello, Selamat Datang

Saat saya sakit, yang bisa saya lakukan hanyalah tidur, bangun saja rasanya seperti mengangkat Patung Liberty dengan kelingking kaki kiri saya, itu tidak mungkin. Itu membuatku berpikir bahwa kita manusia tidak boleh sombong, buktinya jika aku terdengar sedikit menantang, um, aku langsung terluka. Saya seharusnya menantangnya untuk memberi tahu saya jika dia bisa memberi saya banyak uang, mungkin memberinya waktu, ah pemikiran yang luar biasa. Intinya jangan lupa minum air putih karena kalau lupa itu bahaya banget. Misalnya, setelah selesai makan, Anda terus berpikir, "Nah, kalau sudah selesai makan, biasanya kamu minum apa?" Oh, limbah, itu sangat berbahaya. Bisa ada kotoran yang masuk ke badan dan menyedot Dina Hass eta mah lah.

 Selain itu, berbagai kegiatan dilakukan, mulai dari minum kopi dari berbagai penjuru Indonesia tercinta ini hingga bertemu dengan teman-teman yang bisa disebut keluarga. Oh iya pas nikah kemarin aku ngobrol sama orang yang nikah namanya Ande. Saat kami di photo booth bersama teman-temanku, fotografer menyuruh kami untuk menata diri dengan baik, kami bergaya, tapi Ande ini diam seperti biasa, dan aku berkata 'Ah nde maneh mah ti tara tara ngagaya wae, ngagaya atuh sia mah abong aya geuleuh menjadi- era gareuleuh (Ah nde dulu kamu nggak pernah bergaya, jangan bergaya di depan wanita jadi kamu pemalu geuleuh)' dan coba tebak apa tanggapannya?

Kemudian datang pria lain yang ingin melamar Belly. Ia adalah seorang pengusaha mug coating di jakarta pusat pejabat di kota Bandung. Hanya uang tunai, ayah sangat mendorong Belly sehingga dia ingin memiliki hubungan dekat dengan Belly itu. Trbuh awalnya menolak karena sebenarnya dia punya pilihan yaitu Fadil. Sedikit demi sedikit, Belly akhirnya ingin melihat lelaki itu lagi, karena ayahnya sangat menginginkan menantu PNS dengan masa depan yang lebih baik dari keluarga yang mapan dan keturunan yang "baik".

Meski berukuran sedang, tempat itu disebut Masjid Agung berbeda dengan Masjid Agung yang terkenal seperti Al-Azhar, Tegal, Tasik dan lain-lain. Usai sholat magrib, Fadil dan Asep, kami pergi ke rumah Fadil. Rumah itu kecil, udara gelap menyelimuti sudut-sudut ruangan.

Saya harus memiliki selimut tebal di malam hari sebelum tidur. Kami sampai di tempat Fadil dan sepakat untuk pergi ke mata air besok. Setelah seharian istirahat di resort, kami bergegas kembali ke Jakarta pada malam harinya, saya dan Fadil berpamitan dengan ibu dan kakak Fadil. Kami diantar ke Ciparay dan kemudian diperbolehkan naik bus.

 

Selama perjalanan saya dan kegemaran saya pada muhasaba saat mengemudi, saya belajar banyak dari kisah Fadil, dari apa yang saya lakukan saat itu dan dari nasehat orang bijak. Betapa uniknya hidup, betapa indahnya hidup.

 

Masih beberapa jam lagi aku harus bersiap-siap menghadiri pernikahan bosku di kantor lamaku. well, setidaknya masih ada beberapa menit lagi untuk menulis sesuatu di blog ini yang sudah lama tidak saya sentuh. hahahaha. hmm, artikel ini sedikit menyentuh tentang pernikahan, berdasarkan beberapa undangan pernikahan yang masuk dan mengingatkan saya pada percakapan saya dengan beberapa teman tentang pernikahan.

 

Keingintahuan saya membawa saya ke serangkaian artikel yang ditulis oleh banyak blogger tentang kejadian serupa. Salah satu teks yang paling tepat menjelaskan kejadian ini adalah teks blogger adnanaus berjudul Misteri Bilangan Di Atas Angpao dan teks blogger Endek berjudul Mengajak Menyiksa (???). Dan tidak hanya itu, saya sengaja bertanya kepada beberapa rekan di kantor apakah mereka juga pernah mengalaminya.

 

siapa yang tidak ingin menikah? Saya bahkan bermimpi akan menikah pada usia 25 tahun, tetapi ternyata saya harus menunggu lebih lama. Dulu saya berpikir akan mudah menemukan pasangan hidup. Saya hanya berpikir untuk bertemu, berkencan, menikah. tapi tidak semudah itu. Pada dasarnya, keputusan untuk menikah harus dipertimbangkan dengan matang. Jangan menikah karena takut kesepian, bukan karena takut sendirian, apalagi karena lelah dibully dan digoda dengan "kapan nikah?" Daripada mengkhawatirkan omongan orang lain, lebih baik fokus pada kepuasan diri sendiri agar ketika sudah menemukan pasangan, kamu sudah benar-benar siap menjalani hidup bersama.

 

FYI, ternyata kecemasan seseorang juga bisa dipengaruhi oleh kesempatan. Dalam hal ini, ketika kita membuka kemungkinan bagi orang untuk mengirim uang bersama, respon dari teman sangat cepat. Mereka saling mengirim pesan pribadi untuk menanyakan lebih banyak tentang "usaha patungan". Luar biasa ? Namun, jika tidak ada peluang, ada kemungkinan besar ketidakpedulian mereka. Kesempatan memberikan ruang bagi seseorang untuk berpikir. Peluang menawarkan pilihan. Apakah Anda ingin memilihnya atau tidak. Karena seseorang yang sensitif secara alami akan memilihnya.

 

This website was created for free with Webme. Would you also like to have your own website?
Sign up for free